JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir di wilayah Jakarta yang terjadi sejak Selasa (15/1/2013) hingga saat ini telah menimbulkan
korban jiwa, kerugian, dan kerusakan pada banyak sektor. Tercatat, sebanyak 20 orang meninggal dunia hingga hari ini akibat banjir, baik langsung maupun tidak langsung.
"Secara langsung artinya korban meninggal karena hanyut ke sungai, dan tidak langsung karena dampak sekunder, seperti kesetrum listrik, sakit karena usia, kekurangan oksigen karena menghirup gas karbon monoksida dari genset di ruangan tertutup," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (21/1/2013) malam.
Dari 20 orang yang meninggal, dia melanjutkan, sebagian besar justru meninggal di lokasi yang jauh dari sungai-sungai yang meluap. Korban tersetrum listrik karena berada di rumah atau tempat yang terendam banjir.
Selanjutnya, kata Sutopo, meskipun sebagian besar banjir sudah surut, hingga sekarang masih terdapat 45.954 pengungsi. Sebagian mengungsi karena rumahnya masih terendam banjir dan masih perlu pembersihan lingkungan. Dari jumlah itu, 17.237 pengungsi terdapat di Jakarta Utara, 22.315 orang di Jakarta Barat, 1.268 orang di Jakarta Pusat, 1.442 orang di Jakarta Timur, dan 430 orang di Jakarta Selatan.
Sumber : KOMPAS
Pendapat : Banjir yang ada di Jakarta sangat diperlukan bantuan dana , makanan , dan obat-obatan dari pemerintah atau relawan yang menyumbangankan nya . Dan juga setelah terjadi keadaan seperti ini warga setidaknya bisa lebih berwaspada terhadapan bencana ini mungkin dengan membuang sampah pada tempatnya jangan sembarangan apalagi membuang di selokan dan sungai-sungai yang menyababkan tersubatnya aliran air yang bisa menimbulkan Banjir .
0 komentar:
Posting Komentar