Kamis, 07 Februari 2013

Globalisasi Pendidikan

Diposting oleh Dinni di 04.31 0 komentar

Globalisasi Pendidikan

Dalam proses globalisasi tidak terlepas dari suatu perubahan, yaitu perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Apabila kebudayaan secara umum merupakan suatu rangkaian kepercayaan, nilai-nilai, dan gaya hidup dari suatu masyarakat tertentu didalam eksistensi kehidupan sehari-hari, maka dewasa ini didalam era globalisasi mulai muncul apa yang disebut kebudayaan global. Kebudayaan global bisa diartikan sebagai moderrnitas. Dalam hal ini modernitas mempunyai pengertian masyarakat modern, gaya hidup modern, ekonomi modern, budaya modern, dan pendidikan modern.Proses globalisasi merupakan suatu rangkaian proses yang mengintegrasikan kehidupan global didalam suatu ruang dan waktu melalui internasionalisasi perdagangan, internasionalisasi pasar dari produksi dan keuangan, internasionalisasi dari komoditas budaya yang ditopang oleh jaringan system telekomunikasi global yang semakin canggih dan cepat. Intinya dari proses globalisasi yaitu terciptanya suatu jaringan kehidupan yang semakin terintegrasi.Kaitan antara globalisasi dan pendidikan menurut Giddens terletak didalam lahirnya suatu masyarakat baru yaitu “knowledge-based-society” yang merupakan anak kandung dari proses globalisasi. Karena globalisasi, ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat yang merupakan dasar dari globalisasi ekonomi dan politik di dunia ini. Namun demikian suatu “knowledge-based society” yang didasarkan kepada ilmu pengetahuan akan terus-menerus berubah dan merupakan subyek untuk revisi. hal ini memerlukan apa yang disebutnya sikap refleksif dari manusia yaitu kemampuan untuk merenungkan mengenai kehidupannya berdasarkan rasio.Untuk itu pendidikan sangat penting didalam mewujudkan masyarakat masa depan yang berdasarkan ilmu pengetahuan, melalui pendidikan proses transmisi serta pengembangan ilmu pengetahuan akan terjadi.Lahirnya globalisasi , yang kemudian disusul dengan penetrasi teknologi yang sangat canggih, menjembatani bangsa-bangsa didunia ini menjadi global village. Globalisasi berkembang melintasi batas-batas keelokan. Dalam kondisi seperti ini dunia mengarah pada proses integrasi dan homogenisasi budaya. Akan tetapi proses integrasi dan homogenisasi ini menimbulkan reaksi yang beragam.Lahirnya budaya global bukan berarti hilangnya identitas suatu masyarakat, justru globalisasi telah merangsang kesadaran individu, kesadaran etnis dari suatu komunitas yang pluralistik. Artinya pendidikan nasional kita perlu mempunyai sikap didalam menghadapi perubahan-perubahan global dalam era globalisasi dewasa ini.Kemudian yang menjadi pertanyaan, bagaimana seharusnya kita menghadapi arus globalisasi yang mempumyai dua wajah ini? Terlebih ketika dibenturkan dalam dunia pendidikan. Seringkali kita menemukan adanya indikasi dari menurunnya nilai dan moral anak bangsa diantaranya karena adanya pengaruh globalisasi, namun disisi lain adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga pengaruh dari arus globalisasi, sehingga menjadikan dunia ini serasa tidak lagi bulat melainkan rata.Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005). Globalisasi sering diterjemahkan “mendunia” atau “mensejagat”, yaitu dengan cepat menyebar keseluruh plosok dunia, baik berupa ide, gagasan, data, informasi, dan sebagainya begitu disampaikan saat itu pula diketahui oleh semua orang diseluruh dunia. Globalisasi selain menghadirkan ruang positif namun juga terdapat sisi negativenya. Globalisasi adalah merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi dan dikontekskan pada keadaan yang ada pada masa kini.Pengaruh globalisasi mempunyai implikasi atau bahkan dampak atas berbagai Negara atau bangsa, tampaknya didasarkan pada dua asumsi. Pertama, sekurang-kurangnya sampai taraf tertentu, pelaku atau subjek globalisasi adalah Negara-negara industri maju. Dengan kata lain, globalisasi sampai taraf tertentu merupakan kepanjangan tangan (extension) kepentingan Negara industri maju. Kedua,kekhawatiran, kecemasan, atau bahkan ketakutan akan pengaruh atau dampak terutama yang bersifat negative dari globalisasi umumnya dirasakan terutama oleh bangsa-bangsa dalam Negara berkembang, yang lebih merupakan objek daripada subjek globalisasi. Meskipun demikian, baik karena ketergantungan Negara berkembang pada Negara-negara maju dalam berbagai bidang, keuangan, ekonomi, maupun teknologi, ataupun keinginan untuk mengejar kemajuan, sadar atau tidak, mau atau tidak, Negara-negara berkembang sebenarnya juga mendukung proses globalisasi itu. Dalam pengertian ini, Negara-negara berkembang juga merupakan subjek atau pelaku globalisasi walaupun lebih pasif sifatnya.
Dari globalisasi tersebut maka akan berpengaruh, implikasi ataupun dampaknya, khususnya terhadap Negara-negara berkembang seperti Indonesia, terutama dalam ranah pendidikan, nilai-nilai moral, sosial, politik budaya dan kemanusiaan, baik yang bersifat positif maupun negative akan sangat besar efek yang ditimbulkan. Ini semua merupakan tantangan khususnya bagi generasi muda sebagai penerus bangsa, bagaimana mengemas globalisasi ini sebaik mungkin mengambil nilai positifnya dan menghindari sisi negatifnya.Hal itu juga berimbas pada perkembangan dunia pendidikan di Indonesia yang tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan arus globalisasi, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki menejemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.Ketidaksiapan bangsa Indonesia dalam mencetak SDM yang berkualitas dan bermoral yang dipersiapkan untuk terlibat dan berkiprah dalam kancah globalisasi, menimbulkan dampak negative yang tidak sedikit jumlahnya bagi masyarakat, paling tidak ada tiga dampak negative yang akan terjadi dalam dunia pendidikan Indonesia, yaitu:Pertama, dunia pendidikan akan menjadi objek komoditas dan komersil seiring dengan kuatnya hembusan paham neoliberalisme yang melanda dunia. Paradigma dalam dunia komersil adalah usaha mencari pasar baru dan memperluas bentuk-bentuk usaha secara terus menerus. Globalisasi mampu memaksa liberalisasi berbagai sektor yang dulunya non-komersial menjadi komoditas dalam pasar yang baru. Tidak heran apabila sekolah masih membebani orang tua murid dengan sejumlah anggaran berlabel uang komite atau uang sumbangan pembangunan institusi meskipun pemerintah sudah menyediakan dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).Kedua, mulai melemahnya kekuatan kontrol pendidikan oleh Negara. Tuntutan untuk berkompetisi dan tekanan institusi global, seperti International Monetary Fund (IMF) dan World Bank, mau atau tidak, membuat dunia politik dan pembuat kebijakan harus berkompromi untuk melakukan perubahan. Lahirnya UUD 1945 yang telah diamandemenkan, UU Sisdiknas, dan PP no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) setidaknya telah membawa perubahan paradigma pendidikan dari corak sentralistis menjadi disentralistis.Ketiga, globalisasi akan mendorong delokasi dan perubahan teknologi dan orientasi pendidikan. Pemanfaatan teknologi baru, seperti komputer dan internet, telah membawa perubahan yang sangat revolusioner dalam dunia pendidikan yang tradisional. Pemanfaatan multimedia yang portable dan menarik sudah menjadi pemandangan yang biasa dalam praktik pembelajaran didunia sekolah Indonesia. Disinilah bahwa pendidikan menjadi agenda prioritas kebangsaan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi untuk dilakukan seoptimal mungkin.Selain dampak negative, pengaruh globalisasi juga membawa dampak yang positif. Sebagian pakar telah melihat betapa besar impact/ imbas yang disebabkan oleh pengaruh global ini sebagai suatu global revolution. Globalisasi telah menimbulkan gaya hidup baru yang tampak dengan jelas dalam mempengaruhi kehidupan. Ada berbagai dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi terhadap dunia pendidikan, yaitu:1. Dampak Positif globalisasi Pendidikana. Akan semakin mudahnya akses informasi.b. Globalisasi dalam pendidikan akan menciptakan manusia yang professional dan berstandar internasional dalam bidang pendidikan.c. Globalisasi akan membawa dunia pendidikan Indonesiabisa bersaing dengan Negara-negarara lain.d. Globalisasi akan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan mampu bersainge. Adanya perubahan struktur dan system pendidikan yang meningkatkan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan2. Dampak negative globalisasi dalam pendidikanGlobalisasi pendidikan tidak selamanya membawa dampak positive bagi dunia pendidikan, melainkan globalisasi memiliki dampak negative yang perlu di antisipasi, dampaknya antara lain:a. Dunia pendidikan Indonesia bisa dikuasai oleh para pemilik modal.b. Dunia pendidikan akan sangat tergantung pada teknologi, yang berdampak munculnya “tradisi serba instant”.c. Globalisasi akan melahirkan suatu golongan-golongan di dalam dunia pendidikan.d. Akan semakin terkikisnya kebudayaan bangsa akibat masuknya budaya dari luar.
Globalisasi dunia pendidikan mampu memaksa liberalisasi berbagai sektor, mengakibatkan melonggarnya kekuatan kontrol pendidikan oleh Negara karena mengacu ke Standar Internasional, yang mana bahasa Inggris menjadi sangat penting sebagai bahasa komunikasi, agar dapat bersaing di era globalisasi saat ini.Globalisasi telah menciptakan dunia yang semakin terbuka dan saling ketergantungan antarnegara dan antarbangsa. Negara atau bangsa dunia kini bukan saja saling terbuka terhadap satu sama lain, tetapi juga saling ketergantungan satu sama lain dan itu bersifat asimetris, artinya satu Negara lebih tergantung pada Negara lain daripada sebaliknya. Karena saling ketergantungan dan saling keterbukaan ini, semua Negara pada prinsipnya akan terbuka terhadap pengaruh globalisasi. Dan efek yang ditimbulkan adalah akan masuknya secara bebas nilai-nilai moral, sosial budaya, dan sebagainya yang akan berdampak pada ranah pendidikan yang cenderung akan banyaknya nilai-nilai negative yang masuk tanpa adanya penyaringan.
1. Responsifitas dalam Menghadapi Globalisasi Pendidikan
Setelah mengkaji globalisasi pendidikan terutama problematika dan pengaruh atau dampak yang ditimbulkannya, dalam hal ini berkaitan tentang ranah pendidikan, kita tidak akan mungkin terlepas dari elemen-elemen yang sangat berpengaruh didalamnya dan saling berkaitan satu sama lainnya. Yaitu, pendidik (guru), peserta didik (siswa), orang tua ( keluarga), dan lingkungan.Telah kita ketahui bersama bahwa globalisasi bisa berdampak positif dalam melakukan perubahan yang lebih baik, namun disisi lain mempunyai dampak negatif yang dapat menjadi boomerang bagi dunia pendidikan khususnya di Indonesia. Hal itu semua akan tergantung bagaimana elemen-elemen yang sangat berpengaruh dalam pendidikan mampu bersikap responsive dalam menghadapi arus globalisasi yang tidak bisa kita hindari, artinya dalam menghadapi arus globalisasi ini kita tidak akan pernah menemukan suatu penyelesaian dengan cara menghindari dan berpura-pura tidak tahu apa-apa.Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh semua elemen diatas tadi dalam menghadapi arus globlisasi dalam dunia pendidikan.
1. Pendidik (Guru)
Menurut undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen telah ditegaskan bahwa yang dimaksud Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dijalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.Disamping itu, di era global saat ini dituntut adanya fungsi dari keberadaan guru sebagai tenaga professional, yang mampu meningkatkan martabat serta mampu melaksanakan system pendidikan nasional dan mewujudkan pendidikn nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa.Maka dari itu, masalah guru merupakan topik yang tidak pernah habis dibahas dan selalu aktual seiring dengan perubahan zaman dan pengaruh globalisasi dalam pendidikan, karena permasalahan guru sendiri dan dunia pendiidkan yang menyangkutnya selalu diperbincangkan. Pada dasarnya persoalan etika dan moral anak bangsa, bukan hanya permasalahan guru namun jika yang dituju adalah moral peserta didik (siswa), maka tidak ada alasan untuk guru dilibatkan. Guru sebagai pengajar dan pendidik, memang tidak hanya harus membina para murid segi kognitif dan psikomotoriknya demi peningkatan nilai angka. Akan tetapi, seorang guru sangat dituntut agar apa yang ia kerjakan dipraktekan oleh para muridnya dalam kehidupan.Guru adalah orang yang bertanggung jawab atas peningkatan moral pelajar dan juga kemerosotannya. Untuk itu tugas guru tidak terbatas pada pengajaran mata pelajaran, tapi yang paling penting adalah pencetakan karakter murid. Tantangan persoalan ini memang sangat sulit bagi seorang guru karena keterbatasan kontrolling pada murid kerap membuatnya kecolongan.Disamping itu, dalam menghadapi era globalisasi guru dituntut meningkatkan profesionalitasnya sebagai pengajar dan pendidik. Guru juga harus siap menghadapi kata kunci dunia pendidikan, seperti: kompetisi, transparansi, efisiensi, dan kualitas tinggi. Dengan demikian kualitas mutu pendidikan harus sangat diperhatikan oleh para guru untuk menyelamatkan profesinya.
Untuk itu dalam peningkatan kualitas pengajaran, guru harus bisa mengembangun tiga intelegensi dasar siswa. Yaitu: intelektual, emosional, dan moral. Tiga unsur itu harus ditanamkan pada diri murid sekuat-kuatnya agar terpatri dalam dirinya. Kemudian system pembelajaran yang kreatif dan inovatif juga menjadi penting bagi guru, sehingga dapat megembangkan seluruh potensi diri siswa, dan memunculkan keinginan bagi siswa untuk maju yang diikuti ketertarikan untuk menemukan hal-hal baru pada bidang yang diminati melalui belajr mandiri (self study) yang kuat. Dengan perkembangan bidang teknologi informasi semakin mendorong dalam kemajuan bidang ilmu pengetahuan, sehingga dunia pendidikan harus memiliki kemampuan untuk memanfaatkan semaksimal mungkin.
2. Peserta didik (Siswa)
Selain tugas utama seorang siswa yaitu belajar, seorang siswa juga harus mampu memilah dan memilih segala pengaruh yang masuk dalam dirinya, baik itu pengaruh dari teman sebayanya, lingkungannya, maupun media masa. Dampak dari pengaruh globalisasi terhadap siswa akan sangat mungkin berdampak negativ dan menghancurkan dirinya jika tidak segera ditanggulangi.Baik pengaruh positif maupun negatif dari globalisasi akan sangat terlihat jelas bagi siswa dalam perilaku dan tingkah lakunya sehari-hari. Hal itu dikarenakan mereka masih dalam masa-masa labil, dan masa-masa dimana selalu ingin mencoba sesuatu hal yang dianggap baru. Hal ini yang perlu diperhatikan bagi orang-rang dewasa yang ada disekitarnya.Akses internet yang terbuka seluas-luasnya akan berdampak buruk bagi siswa jika digunakan untuk mengakses video porno, maupun gambar-gambar lainnya yang tidak sepantasnya mereka akses. Namun akan sangat baik jika akses interet digunakan oleh mereka untuk mencari informasi dan pengetahuan sebanyak-banyaknya karena dunia ini akan terasa sempit melaui dunia maya.Dua hal yang saling kontradiktif namun sangat dekat sekali, sehingga tidak jarang yang menyalahgunkan dalam pemanfaatan kemajuan teknologi bagi siswa. Maka dari itu tiga unsur dasar bagi siswa, yaitu intelektual, emosional, dan moral sangat penting untuk mereka miliki.Intelektual murid harus luas, agar ia bisa menghadapi arus globalisasi dan tidak ketinggalan zaman, apalagi sampai terbawa arus. Selain itu, dimensi emosional dan spiritual siswa juga harus terdidik dengn baik, agar bisa melahirkan perilaku yang baik dan bisa bertahan diantara pengaruh demoralisasi di era globalisasi dengan prinsip spiritualnya.
3. Orang tua (Keluarga)
Orang tua atau keluarga dianggap sebagai pendidikan pertama bagi anak sebelum mereka dikenalkan dengan dunia luar. Pengaruh keluarga juga sangat besar dalam pertumbuhan seorang anak, karena disamping mempunyai kedekatan secara emosional, mereka juga mempunyai tingkat kebersamaan yang lebih karena tinggal dalam satu atap atau satu rumah.Peran orang tua untuk mencari tau segala kegiatan yang dilakukan oleh anak-anaknya sangat penting, dimana jika keluarga sedikit mengbaikan itu maka akan berdampak pada kepribadian dan perilaku anak-anaknya yang tidak terkontrol. Orang tua terkadang memberikan sepenuhnya kepada sekolah dalam mendidik dan mengembangkan potensi anak, padahal tidak sampai disitu saja karena kontrol dari sekolah terbatas hanya dalam jam pelajaran sekolah.Mencari tahu segala kegiatan anak tidak harus dengan mengikutinya setiap detik dan setiap waktu. Namun bisa dilakukan dengan banyak hal dan cara, seperti dengan memberikan perhatian, menanyakan dengan siapa teman bermain, menanyakan keadaan anak kepada guru-guru nya di sekolah, dan lain sebagainya. Hal seperti ini sangat mudah dilakukan, namun terkadang orang tua sibuk dengan kegiatannya masing-masing bahan tidak mau tahu sehingga anak seringkali terabaikan.
4. Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal akan berdampak besar pada perilaku dan kepribadian seseorang, karena seringkali pengaruh teman sebayanya dapat mengalahkan pengaruh guru maupun orang tua.Gaya hidup lingkungan sekitar juga mampu merusak tatanan yang sudah diajarkan disekolah, yaitu yang berkaitan dengan moral seperti tingkah laku dan menghormati orang yang lebih tua seringkali diabaikan karena pengaruh kebiasaan orang-orang yang ada disekitar kita.Untuk itu pemilihan lingkungan sangat penting dalam menghadapi arus globalisasi yang akan berdampak pada dunia pendidikan. Karena kewajiban kita adalah bagaimana berinteraksi dengan nya secara positif. Toh, realitas (globalisasi)ini tidak semuanya buruk, dan tidak pula semuanya baik. Karena itu kita harus menyikapinya lewat berbagai bentuk artikulasi yang kritis namun proporsional.Pangkal dari arus globalisasi yaitu berada pada kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang mampu membawa kepada perubahan-perubahan dalam bidang pendidikan baik perubahan positif maupun perubahan negative.Maka, Clossing Statement……..Globalisasi sangat erat kaitannya dengan pendidikan yang didalamnya terdapat proses mempengaruhi dalam segala bidang terutama dalam ranah pendidikan, yang berimbas pada nlai-nilai moral, sosial, budaya dan kepribadian yang dapat berdampak positif dan negatif. Pendidikan tidak mungkin menisbikan proses globalisasi yang akan mewujudkan masyarakat global ini. Dalam menuju era globalisasi, Indonesia harus melakukan reformasi dalam proses pendidikan, dengan tekanan menciptakan sistem pendidikan yang lebih komperehensif dan fleksibel. Dan dalam merespon globalisasi, kita hendaknya tidak terjebak ke dalam sikap-sikap ekstrem, mendukung dan menerimanya tanpa reserve atau menolaknya mentah-mentah. Akan tetapi, hendaknya kita bisa bersikap lebih kritis dan kreatif dengan melakukan penelaahan terhadap setiap sisi dari globalisasi.Dalam konteks Global, UU nomor 17 tahun 2007 merumuskan misi agar Indonesia ikut berperan penting dalam pergaulan dunia Internasional. Misi ini tidak mungkin bisa dicapai tanpa adanya sensitifitas global yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia. Karena itu melalui pendidikan lah yang mampu menumbuhkan sensitifitas atau kesadaran global ini. Bukan malah menjadikan arus globalisasi yang menggrogoti pendidikan di Indonesia.Pembentukan karakter bangsa yang memiliki kepedulian terhadap dunia global menjadi cukup penting. Melalui karakter ini generasi muda diharapkan mampu mengikuti perkembangan dunia global secara kritis. Tidak semata-mata larut dalam berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi. Apalagi sampai ikut sebagai pelaku berbagai kejahatan Internasional. Sebaliknya yang diharapkan adalah generasi yang mampu memberikan solusi bagi masa depan dunia yang lebih adil dan damai.Seorang pendidik/ guru memiliki tanggung jawab dan peran penting dalam menghadapi tantangan masyarakat global di era globalisasi ini. Guru sangat dituntut untuk tetap eksis dan meningkatkan profesionalitasnya sebagai pengajar dan pendidik yang menjadi penentu arah generasi penerus bangsa.


Sumber : disini

Pendapat saya : Menurut saya jika pelajaran TIK tingkat SMP/SMA dihapuskan sangat merugikan , karena jika dihapuskan akan membuat generasi nanti tidak bisa mengenal sarana prasarana dalam pelajaran TIK mungkin mereka tidak mengetahui bagaimana ilmu tengnologi sekarang yang canggih dan cara menggunakan komputer dan melakukan internet peranan dunia .
Mungkin bagi orang yang meanggap pelajaran TIK ini sepele tidak akan merasa rugi tapi bagaimana dengan masyarakat terpencil yang tidak tahu bagaimana ilmu teknologi itu .
Diharapkan kepada pemerintah agar pelajaran TIK ini tidak dihapuskan untuk sebagai penerus bangsa kita nanti yang lebih baik .

Selasa, 05 Februari 2013

Generator AC

Diposting oleh Dinni di 02.01 2 komentar

Generator AC


1 . PENGERTIAN

Generator adalah suatu sistem yang menghasilkan tenaga listrik dengan masukan tenaga mekanik . Jadi disini generator berfungsi untuk mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik yang mempunyai prinsip kerja sebagai berikut :
Bilamana rotor diputar maka belitan kawatnya akan memotong gaya-gaya magnit pada kutub magnit, sehingga terjadi perbedaan tegangan, dengan dasar inilah timbullah arus listrik, arus melalui kabel/kawat yang ke dua ujungnya dihubungkan dengan cincin geser. Pada cincin-cincin tersebut menggeser sikat-sikat, sebagai terminal penghubung keluar.
Bagian-bagian generator :
1. Rotor,
adalah bagian yang berputar yang mempunyai bagian terdiri dari poros, inti, kumparan, cincin geser, dan sikat-sikat.
2. Stator,
adalah bagian yang tak berputar (diam) yang mempunyai bagian terdiri dari rangka stator yang merupakan salah satu bagian utama dari generator yang terbuat dari besi tuang dan ini merupakan rumah dari semua bagian-bagian generator, kutub utama beserta belitannya, kutub-kutub pembantu beserta belitannya,
bantalan-bantalan poros.

Macam Generator
Berdasarkan tegangan yang dibangkitkan generator dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Generator Arus Bolak-Balik (AC)
Generator arus bolak-balik yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan out put ) berupa tegangan bolak-balik.
2. Generator Arus Searah (DC)
Generator arus searah yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan out put) berupa tegangan searah, karena didalamnya terdapat sistem penyearahan yang dilakukan bisa berupa oleh komutator atau menggunakan dioda.

Berdasarkan sistem pembangkitannya generator AC dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Generator 1 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya hanya terdiri dari satu kumpulan kumparan yang hanya dilukiskan dengan satu garis dan dalam hal ini tidak diperhatikan banyaknya lilitan. Ujung kumparan atau fasa yang satu dijelaskan dengan huruf besar X dan ujung yang satu lagi dengan huruf U.
2. Generator 3 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan kumparan yang mana kumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa. Jadi pada statornya ada lilitan fasa yang ke satu ujungnya diberi tanda U – X; lilitan fasa yang ke dua ujungnya diberi tanda dengan huruf V – Y dan akhirnya ujung lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda dengan huruf W – Z.
Jenis generator yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini yaitu generator AC 1 fasa.
Lilitan stator
Lilitan stator terdiri atas beberapa kumparan, yang dipasang dalam alur-alur inti stator. Pada kumparan stator terdapat sisi kumparan yang terletak dalam alur-alur, dan kepala-kepala kumparan yang menghubungkan sisi-sisi kumparan diluar alur-alur satu sama lain. Tiap-tiap kumparan terdiri atas satu atau lebih lilitan menurut besar tegangan. Dalam gambar 2.2a dilukiskan sebuah kumparan yang terdiri atas empat lilitan. Jumlah kawat tiap sisi kumparan sama banyaknya dengan jumlah lilitan pada tiap-tiap kumparan.
Perhitungan Tegangan Generator
Dengan diputarnya rotor generator sepanjang dua poolstek (jarak antara pertengahan kutub magnit dengan pertengahan kutub magnit berikutnya yaitu diukur pada keliling besi stator), maka akan dibangkitkan suatu tegangan induksi di dalam lilitan A yang besarnya dapat ditulis e = 4 Φ 10-8 volt. Harga ini meliputi satu periode.
Karena banyaknya periode dalam tiap detik dinyatakan dengan huruf f singkatan dari frekuensi, maka besarnya GGL dapat dituliskan sebagai berikut :
Erata-rata = e. f = 4. Φ. f. 10-8 volt.
GGL diatas adalah harga rata-rata dari GGL untuk mendapatkan harga efektifnya maka seluruhnya harus dikalikan dengan suatu angka perbandingan :
fv = Harga efektif
Harga rata-rata
= 1,111.
Angka perbandingan (Konstanta) diatas dinamakan faktor bentuk dan dalam rumus-rumus selalu dinyatakan dengan singkatan fv.
Jadi harga efektif dari GGL yang dibangkitkan dalam lilitan A itu adalah :
E = 4. f. fv.Φ. 10-8 Volt.
Karena seluruh jumlah lilitan stator terdiri atas banyak lilitan kawat sebanyak W, maka besarnya GGL yang dibangkitkan dalam generator adalah:
E = 4. f. fv. Φ. W. 10-8 Volt.
Ketentuan rumus diatas ini hanya berlaku jika lilitan-lilitan kawatnya sebanyak W itu saling berhubungan seri dan banyaknya saluran (alur) hanya satu. Tetapi dalam kenyataannya bahwa banyaknya alur tiap kutub adalah lebih dari satu seperti : 2 dan 3 dan sebagainya.
Untuk lilitan stator yang mempunyai saluran lebih dari pada satu, maka keadaan GGL yang dibangkitkan dalam lilitan-lilitan kawat akan agak berkurang daripada ketentuan rumus diatas. Ini dikarenakan bahwa kawat-kawat dalam tiap-tiap saluran itu berhadapan dengan Φ yang tidak sama besarnya. Oleh karena itu dalam ketentuan tersebut diatas masih harus dikalikan lagi agar konstanta yang dinamakan : faktor lilitan dan dinyatakan dengan suatu huruf fw.
Besarnya faktor lilitan untuk generator fasa tunggal adalah 0,8 dan untuk generator fasa tiga (generator arus putar) adalah 0,96.
Dengan demikian maka secara lengkap rumus diatas untuk GGL dari generator dapat dituliskan sebagai berikut :
E = 4. f. fv. fw. Φ. W. 10-8 Volt
Dimana :
E = Tegangan GGL generator (V)
f = frekuensi generator (Hz)
fv = faktor efektif = 1,111
fw= faktor lilitan (untuk generator fasa tunggal adalah 0,8 dan untuk generator fasa tiga adalah 0,96).
Φ = fluks (garis gaya = 108 maxwell)
W = lilitan

2. TEORI DASAR
Generator AC banyak digunakan untuk menghasilkan tegangan AC. Untuk memahami bagaimana generator beroperasi, teori dasar operasi pertama harus dipahami.

EO 1.2 = Mengingat kecepatan rotasi dan jumlah kutub,
HITUNG frekuensi output dari generator AC.
EO 1.3 = DAFTAR tiga kerugian yang ditemukan di sebuah generator AC.
EO 1.4 = Mengingat input dan output penggerak utama generator,
MENENTUKAN efisiensi generator AC.

Teori Operasi Sebuah generator AC yang sederhana terdiri dari:
(a) medan magnet yang kuat,
(b) konduktor yang memutar melalui medan magnet, dan
(c) berarti dimana koneksi berkelanjutan disediakan untuk konduktor karena mereka berputar

Medan magnet yang kuat yang dihasilkan oleh aliran arus melalui kumparan bidang rotor. Kumparan medan pada rotor menerima eksitasi melalui penggunaan slip ring dan sikat.
Dua kuas musim semi-diadakan di kontak dengan cincin slip untuk menyediakan koneksi terus-menerus antara kumparan medan dan sirkuit eksitasi eksternal. angker ini terkandung dalam gulungan stator dan terhubung ke output. Setiap kali rotor membuat satu revolusi lengkap, satu siklus lengkap AC dikembangkan. generator A memiliki banyak putaran kawat luka ke dalam slot pada rotor. Besarnya tegangan AC yang dihasilkan oleh generator AC tergantung pada kekuatan medan dan kecepatan rotor. Kebanyakan generator dioperasikan pada kecepatan konstan, sehingga tegangan yang dihasilkan tergantung pada eksitasi lapangan, atau kekuatan.

Frekuensi dari tegangan yang dihasilkan tergantung pada jumlah kutub lapangan dan kecepatan di mana generator dioperasikan, seperti yang ditunjukkan dalam Persamaan

f = (10-1) NP
120
dimana :

f = frekuensi (Hz)
P = jumlah total kutub
N = kecepatan rotor (rpm)
120 = konversi dari menit ke detik dan dari kutub ke kutub pasangan
120 dalam Persamaan diperoleh dengan mengalikan faktor konversi berikut.
60 detik x 2 kutub
1 menit pasangan tiang
Dengan cara ini, unit frekuensi (hertz atau siklus / detik.) Diturunkan.
Kerugian dalam Generator AC Yang sedang mengalir beban melalui dinamo di semua generator AC. Seperti coil apapun, dinamo memiliki beberapa jumlah resistensi dan reaktansi induktif. Kombinasi ini membentuk apa yang dikenal sebagai resistansi internal, yang menyebabkan kerugian dalam sebuah generator AC. Ketika arus mengalir beban, drop tegangan dikembangkan di seluruh resistansi internal. Hal ini mengurangi drop tegangan dari tegangan output dan, tegangan karena itu, merupakan yang dihasilkan dan kekuasaan yang hilang dan tidak tersedia untuk memuat. Penurunan tegangan di generator AC dapat dicari dengan

menggunakan Persamaan
Tegangan drop = iara + IaXLa
dimana :
Ia = angker saat ini
Ra resistensi = angker
XLA reaktansi induktif = angker
Kerugian kerugian histeresis histeresis terjadi ketika inti besi di sebuah generator AC tunduk pada efek dari medan magnet. Domain magnetik inti diadakan sejalan dengan bidang dalam jumlah yang berbeda-beda, tergantung pada kekuatan medan. Domain magnetik memutar, sehubungan dengan domain tidak diadakan sejalan, satu putaran penuh selama setiap putaran rotor. Ini rotasi domain magnetik di besi penyebab gesekan dan panas. Panas yang dihasilkan oleh gesekan ini disebut rugi histeresis magnetik.

Untuk mengurangi kerugian histeresis, armatures AC sebagian besar terbuat dari baja silikon dipanaskan, yang memiliki kerugian histeresis inheren rendah. Setelah baja silikon dipanaskan dibentuk dengan bentuk yang diinginkan, laminasi yang dipanaskan sampai merah kusam dan kemudian dibiarkan mendingin. Proses ini, dikenal sebagai anil, mengurangi kerugian histeresis ke nilai yang sangat rendah. Kerugian Mekanikal putaran atau kerugian mekanis dapat disebabkan oleh gesekan bantalan, gesekan sikat pada komutator, dan gesekan udara (windage disebut), yang disebabkan oleh turbulensi udara karena putaran dinamo. pemeliharaan hati-hati dapat berperan dalam menjaga gesekan bantalan untuk minimum.

Bersihkan bantalan dan pelumasan yang tepat sangat penting untuk mengurangi gesekan bantalan. Sikat gesekan berkurang dengan memastikan: sikat tempat duduk yang tepat, gunakan sikat yang tepat, dan pemeliharaan ketegangan sikat yang tepat. Sebuah komutator halus dan bersih juga membantu dalam mengurangi gesekan kuas. Pada generator yang sangat besar, hidrogen digunakan dalam generator untuk pendinginan, hidrogen, yang kurang padat daripada udara, menyebabkan kerugian windage kurang dari udara. Efisiensi Efisiensi generator AC adalah rasio output daya berguna untuk masukan daya total. Karena setiap proses mekanis pengalaman beberapa kerugian, tidak ada generator AC bisa 100 persen efisien. Efisiensi sebuah generator AC dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan (10-3). (10-3) Efisiensi Input Output x 100 Contoh: Mengingat motor 5 hp bertindak sebagai penggerak utama generator yang memiliki beban di 2 kW, apa efisiensi generator? Solusi: Untuk menghitung efisiensi, daya input dan output harus dalam satuan yang sama. Seperti dijelaskan pada Termodinamika, tenaga kuda dan watt adalah unit setara kekuasaan.
Oleh karena itu, kesetaraan unit-unit ini dinyatakan dengan faktor konversi sebagai berikut.

550ft lbf detik = 1kW 737 = 1000 w = 746W
1hp 6ft lbf detik 1 kW hp

Input Power = 5 hp x 746W / W = 3730 hp
Power Output = 2 kW = 2000 W
Efisiensi = Input Output 2000 W 3730 W 0,54 x 100 54%
Ringkasan informasi penting yang tercakup dalam bab ini terangkum di bawah. AC Generator Ringkasan Teori Frekuensi dari tegangan yang dihasilkan dalam sebuah generator AC dapat dihitung dengan mengalikan jumlah tiang oleh kecepatan generator dan membagi dengan faktor 120. Ketiga kerugian yang ditemukan di sebuah generator AC adalah: - tegangan Internal tetes karena ketahanan internal dan impedansi generator - kerugian histeresis - Mekanikal Efisiensi kerugian dari suatu generator AC dapat dihitung dengan membagi output dengan input dan mengalikan dengan 100.

Top of Form
Karena sifat tegangan dan arus AC, pengoperasian generator AC mensyaratkan bahwa peraturan dan prosedur yang harus diikuti. Selain itu, ada berbagai jenis generator AC yang tersedia, masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangan. EO 1,5 DESCRIBE dasar belakang kW dan peringkat saat ini sebuah generator AC. EO 1,6 DESCRIBE kondisi yang harus dipenuhi sebelum paralel generator AC dua termasuk konsekuensi dari tidak memenuhi kondisi tersebut. EO 1,7 DESCRIBE perbedaan antara lapangan stasioner, memutar dinamo dan generator AC bidang berputar, generator AC armature stasioner. EO 1,8 MENJELASKAN perbedaan antara generator AC Wye-delta terhubung dan terkoneksi termasuk keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis. Rating data plat nama khas untuk sebuah Gambar generator AC 4 AC Generator rancang Ratings meliputi:
(1) produsen,
(2) nomor seri dan nomor jenis,
(3) kecepatan (rpm), jumlah kutub, frekuensi output , jumlah fase, dan tegangan suplai maksimum;
(4) kapasitas rating dalam KVA dan kW pada faktor daya tertentu dan tegangan output maksimum;
(5) angker dan bidang saat ini per fasa, dan
(6) kenaikan suhu maksimum.

Power (kW) peringkat dari sebuah generator AC didasarkan pada kemampuan penggerak utama untuk mengatasi kerugian generator dan kemampuan mesin untuk menghilangkan panas internal. Peringkat saat ini sebuah generator AC didasarkan pada peringkat isolasi mesin
Generator Paralelisasi Sebagian jaringan listrik dan sistem distribusi listrik memiliki lebih dari satu AC operasi generator pada satu waktu. Biasanya, dua atau lebih generator yang dioperasikan secara paralel untuk meningkatkan daya yang tersedia. Tiga kondisi yang harus dipenuhi sebelum paralel (atau sinkronisasi) generator AC. tegangan terminal mereka harus sama. Jika tegangan dari dua generator AC yang tidak sama, salah satu generator AC bisa mengambil sebagai beban reaktif generator AC lainnya. Hal ini menyebabkan arus tinggi untuk bisa dipertukarkan antara dua mesin, mungkin menyebabkan kerusakan sistem generator atau distribusi. frekuensi mereka harus sama. Sebuah mismatch dalam frekuensi dari kedua generator AC akan menyebabkan generator dengan frekuensi yang lebih rendah akan mengambil sebagai suatu beban pada generator lain (suatu keadaan yang disebut sebagai "otomotif"). Hal ini dapat menyebabkan overload di generator dan sistem distribusi. tegangan output mereka harus dalam fase. A tidak cocok dalam fase akan menyebabkan tegangan lawan besar untuk dikembangkan. Ketidakcocokan kasus terburuk akan 180 ° keluar dari fase, sehingga tegangan menentang antara dua generator dari dua kali tegangan output. Tegangan tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada generator dan sistem distribusi akibat arus tinggi. Selama operasi paralel, tegangan dari dua generator yang akan paralel ditunjukkan melalui penggunaan voltmeter. Frekuensi yang cocok dicapai melalui penggunaan meter frekuensi output. Tahap pencocokan dicapai melalui penggunaan synchroscope, sebuah perangkat yang indera dua frekuensi dan memberikan indikasi perbedaan fasa dan perbandingan relatif dari perbedaan frekuensi. Jenis AC Generator Gambar 5 Stationary Lapangan, Rotating Amature AC Generator Seperti dijelaskan sebelumnya, ada dua jenis generator AC: bidang stasioner, memutar dinamo, dan bidang berputar, armature stasioner. generator AC kecil biasanya memiliki bidang stasioner dan dinamo berputar (Gambar 5). Salah satu kelemahan penting untuk pengaturan ini adalah bahwa perakitan sikat slip-ring dan secara seri dengan rangkaian beban dan, karena komponen yang lelah atau kotor, dapat mengganggu aliran arus

3 KOMPONEN DASAR
Komponen dasar dan operasi dari sebuah AC (Alternating Current) generator yang ditampilkan di sini. kerjanya menerapkan prinsip induksi elektromagnetik seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dalam hal ini permanen magnet bergerak adalah angker dan magnet tidak tetap stasioner adalah stator.
Dalam grafik kurva merah menunjukkan kekuatan jika lapangan disebabkan oleh stator. Perhatikan bagaimana perubahan disebabkan kekuatan lapangan di kedua besar dan polaritas sebagai magnet dinamo berputar. Hal ini diilustrasikan oleh perubahan ukuran N dan S.
Kurva biru menunjukkan tegangan output yang sebanding dengan laju perubahan kuat medan.
Perhatikan bagaimana tegangan output berhubungan dengan rotasi magnet dinamo. Sebagai salah satu tiang ayunan magnet dinamo terdekat tiang dari stator (titik A / E dan C) laju perubahan kekuatan medan magnet di stator induksi terkecil dan tegangan keluaran yang dihasilkan melewati nol. Di sisi lain, ketika magnet dinamo ayun berada pada sudut kanan ke kutub stator (titik-titik C dan D), fluks induksi berubah paling cepat dan tegangan pada kumparan berada pada nilai tertinggi (positif atau negatif) .
Sebagai angker selesai satu revolusi demi satu, dua kurva pada grafik berulang. Bentuk kurva ini di dikenal sebagai kurva sinus (atau gelombang sinus). Satu siklus lengkap dari kurva sinus berhubungan dengan satu revolusi dari dinamo atau 360 derajat rotasi. Kita bisa melihat bahwa kurva tegangan adalah seperempat siklus balik kurva kekuatan medan. Dengan kata lain, kedua kurva tersebut keluar dari fase sebesar 90 derajat. AC generator dengan magnet permanen armatures umumnya kecil seperti generator sepeda (di era pra-LED). generator AC besar, seperti yang digunakan untuk pembangkit listrik, tidak memiliki armatures magnet permanen. Mereka memiliki elektromagnet didukung oleh generator DC kecil (disebut exciter suatu) biasanya terletak di drive shaft.
Elemen parts AC sebuah generator Dari Tiga fasa ditampilkan di Atas.
Tiga fasa generator AC tersebut berlaku Satu generator AC Tiga fasa digabungkan menjadi mesin Satu. Kutub Ayunan berputar permanen magnet Dinamo masing-masing Masa Lalu stator magnet Dari non-permanen. Suami hal menginduksi tegangan osilasi terkait masih berlangsung di Dari Tiga kumparan.
Masing-masing Dari Tiga kumparan memiliki sepasang Kawat timah. Tiga Dari timbal (kumparan masing-masing Satu Dari) Bersama bergabung untuk membentuk ungu ungu Kawat Yang mengarah ke terminal
Osilasi Dari masing-masing tegangan Tiga Yang Keluar Dari fase Artikel Baru Orang-Orang tetangga Artikel Baru Dari 120 derajat. Ini ditampilkan KESAWAN Grafik Dimana tegangan terkait masih berlangsung di Dari Tiga kumparan diindikasikan sebagai fungsi Dari julian. Grafik Dimensi horizontal merupakan salah Satu Revolusi Lengkap Dari Dinamo berputar.
Ada doa cara untuk menghubungkan kumparan Dari generator AC. Kedua jenis dan Suami disebut sambungan delta dan bintang dan ditampilkan di Atas. Tiga fasa generator ditunjukkan PADA animasi di tetap Permanent menggunakan sambungan bintang.
Seperti tampak pada gambar di bawah :
Dengan versi ini generator AC stator merupakan magnet permanen dan dinamo berputar adalah magnet tidak tetap dikelilingi oleh kumparan kawat. Daya listrik ditransmisikan melalui slip-ring dan sikat seperti yang ditunjukkan. Bantalan hitam kecil pada akhir-kontak dari kuas yang terbuat dari karbon atau bahan grafit berbasis.
DC (Direct Current) generator pada dasarnya sama sebagai generator AC slip-cincin kecuali bahwa slip-ring diganti dengan komutator split-cincin seperti yang ditunjukkan.
Seperti dapat dilihat dalam animasi, keluaran adalah suatu rangkaian pulsa tegangan positif. Dalam beberapa aplikasi berdenyut ini dapat menimbulkan masalah. Ada dua cara perataan output daya generator DC. Salah satu cara adalah memiliki angker multi-tiang dengan komutator split-ring Sejalan multi-tersegmentasi. Cara lain adalah dengan menghubungkan kapasitor di output memimpin. Biasanya kedua metode ini digunakan
Elemen penting dari sebuah generator AC tiga fasa ditampilkan di atas.
Tiga fasa generator AC efektif tiga generator AC satu fasa digabungkan menjadi satu mesin. Kutub ayunan berputar permanen magnet dinamo masa lalu masing-masing dari magnet stator non-permanen.
Hal ini menginduksi tegangan osilasi di setiap dari tiga kumparan.
Masing-masing dari tiga kumparan memiliki sepasang kawat timah. Tiga dari lead (satu dari masing-masing kumparan) bergabung bersama untuk membentuk kawat ungu yang mengarah ke terminal ungu
Osilasi dari masing-masing tiga tegangan yang keluar dari fase dengan orang-orang dari tetangga dengan 120 derajat. Ini ditampilkan dalam grafik dimana tegangan di setiap dari tiga kumparan diindikasikan sebagai fungsi dari waktu. Dimensi horizontal grafik merupakan salah satu revolusi lengkap dari dinamo berputar.
Ada dua cara untuk menghubungkan kumparan dari generator AC. Kedua jenis sambungan ini disebut bintang dan delta dan ditampilkan di atas. Tiga fasa generator ditunjukkan pada animasi di atas menggunakan sambungan bintang.



Generator

Diposting oleh Dinni di 01.48 0 komentar

Generator


Generator adalah meggunakan prinsip percobaannya faraday yaitu memutar magnet dalam kumparan atau sebaliknya, ketika magnet digerakkan dalam kumparan maka terjadi perubahan fluks gaya magnet (peribahan arah penyebaran medan magnet) di dalam kumparan dan menembus tegak lurus terhadap kumparan sehingga menyebabkan beda potensial antara ujung-ujung kumparan (yang menimbulkan listrik). syarat utama, harus ada perubahan fluks magnetik, jika tidak maka tidak akan timbul listrik. cara megubah fluks magnetik adalah menggerakkan magnet dalam kumparan atau sebaliknya dengan energi dari sumber lain, seperti angin dan air yang memutar baling2 turbin untuk menggerakkan magnet tersebut.

jika suatu konduktor digerakkan memotong medan magnet akan timbul beda tegangan di ujung2 konduktor tsb. Tegangannya akan naik saat mendekati medan dan turun saat menjauhi. Sehingga listrik yg timbul dalam siklus: positif-nol-negatif-nol (AC). Generator DC membalik arah arus saat tegangan negatif, menggunakan mekanisme cincin-belah, sehingga hasilnya jadi siklus: positif-nol-positif-nol (DC]

Beda Generator listrik DC dan AC
Generator DC : generator arus searah
Generator AC : generator arus bolak balik
Generator DC menggunakan "Comutator".
Generator AC menggunakan "Slip ring".

Generator atau pembangkit listrik yang sederhana dapat ditemukan pada sepeda. Pada sepeda, biasanya dinamo digunakan untuk menyalakan lampu. Caranya ialah bagian atas dinamo (bagian yang dapat berputar) dihubungkan ke roda sepeda. Pada proses itulah terjadi perubalian energi gerak menjadi energi listrik. Generator (dinamo) merupakan alat yang prinsip kerjanya berdasarkan induksi elektromagnetik. Alat ini pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday.
Berkebalikan dengan motor listrik, generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Energi kinetik pada generator dapat juga diperoleh dari angin atau air terjun. Berdasarkan arus yang dihasilkan. Generator dapat dibedakan menjadi dua rnacam, yaitu generator AC dan generator DC. Generator AC menghasilkan arus bolak-balik (AC) dan generator DC menghasilkan arus searah (DC). Baik arus bolak-balik maupun searah dapat digunakan untuk penerangan dan alat-alat pemanas.



 

Dini Marlina Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos